June 3, 2011

Yandex, Calon Kompetitor Terberat Google dari Eropa Timur

(Vibiznews - Business) - Kini, persaingan dunia search engine semakin ketat, setelah Baidu yang merupakan search engine asal China berusaha "menantang" kekokohan Google dan Bing, kini persaingan ditambah ketat oleh melonjaknya pamor search engine asal Rusia yang bernama Yandex. Search engine asli asal Rusia ini didirikan pada tahun 1997 dan kini telah menjelma menjadi search engine yang memiliki prospek yang baik di masa depan terutama dalam menjamah pangsa pasar search engine di wilayah Eropa bagian Timur. Kondisi tersebut didasari oleh penguasaan pasar sebesar 64% di Rusia dan tercatat mencapai 56 jumlah pengakses di seluruh dunia.

Didalam industri search engine, sebetulnya Yandex cukup dianggap sebagai kuda hitam. Penguasaan pangsa pasar di negara-negara Eropa Timur yang dimiliki Yandex menjadikan search engine ini masih akan diminati oleh pengguna di kawasan tersebut seperti di Belarusia, Ukraina dan Kazakhstan, mengingat terdapatnya fasilitas penyediaan bahasa Rusia lengkap dengan font yang tersedia. Sehingga justru akan memudahkan dalam pengoperasiannya. Meski didirikan pada tahun 1997, namun rancangan sebagai seach engine yang memiliki kemampuan tinggi telah terbukti saat ini dengan memiliki indeks pencarian sumber telah mencapai 10 miliar halaman dan dapat mendeteksi dengan cepat clue yang terdiri dari rangkaian 20 huruf. Meski diresmikan pada tahun 1997, sebetulnya pundi-pundi teknolologi yang dimiliki Yandex saat ini telah dirancang sejak tahun 1980 oleh 2 orang pendirinya yaitu Arkady Volozh dan Andrey Sebrant.

Ancaman Serius Bagi Google

Meski memiliki pangsa pasar yang hanya meliputi wilayah Eropa Timur, Yandex sudah menjadi ancaman tersendiri bagi Google yang memiliki pangsa pasar terbesar di seluruh dunia. Pada tahun lalu, jumlah pendapatan bersih perusahaan mencapai 134 juta dollar. Pada hari ini, Yandex memeluncurkan IPOnya setelah sebelumnya mengalami oversubscribe sebanyak 17 kali. Dalam IPO tersebut nilai saham yang dirilis mencapai 1,3 miliar dollar. Level tersebut merupakan level terbesar kedua sejak Google melakukan IPO di tahun 2004. Harga awal yang ditawarkan sebesar 25 dollar per lembar saham. Banyak kalangan termasuk analis saham seperti Tibor Bokor yang merupakan analis saham terkemuka di Rusia memperkirakan bahwa harga saham Yandex di awal perdagangannya hari ini akan memperoleh respon yang positif dari
pasar menyusul baiknya prospek bisnis yang dimiliki. Ia juga memperkirakan bahwa harga saham Yandex berpeluang naik 25% dalam sepekan paska IPO.

Meski telah mengalami kesuksesan, pada tahun 2008 Yandex pun sempat mengalami krisis finansial akibat imbas anjloknya bursa saham Rusia yang berbarengan dengan tekanan krisis ekonomi global. Tingginya kerugian dikala itu menghasilkan adanya penjualan saham besar-besar guna menggaet investor yang lebih banyak. Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan adanya pembelian 10% dari total saham yang dilakukan oleh pengusaha kayak Alisher Usmanov dan sukses memberikan suntikan modal yang cukup signifikan.

Ditengah kesuksesan yang terjadi pada Yandex dalam 1 dekade terakhir, Google pun berusaha melakukan aksi guna meningkatkan pangsa pasarnya di wilayah Eropa. Bentuk aksi tersebut diantaranya ialah dengan melakukan inovasi berupa layanan bahasa Rusia sejak tahun 2001. Google dinilai cukup cerdik dalam memanfaatkan perkembangan dunia internet yang sangat pesat di kala itu. Dan usaha tersebut membuahkan hasil dengan naiknya pangsa pasar sebesar 6%.

Bentuk aksi kedua ialah dengan merekrut tenaga-tenaga ahli dibidang IT berkebangsaan Rusia. Langkah ini dilakukan pada tahun 2006 yang bertujuan untuk cepat mendalami karakter pengguna IT di Rusia berikut dengan gaya hidup negara Eropa Timur tersebut. Sehingga dapat diaplikasikan dengan inovasi-inovasi yang dapat diluncurkan oleh Google dalam beberapa waktu kedepan.

Yandex pun kini digaet oleh dinas intelijen Rusia, KGB untuk membantu proses pengusutan berbagai kasus kriminal seperti tindak korupsi dan kejahatan keuangan yang terjadi di Rusia ataupun melibatkan warga negara asing di Rusia. Bentuk kerjasama ini menjadikan Yandex sebagai perantara penghimpun informasi yang diperoleh di dunia maya.

No comments: