Dengan keluarnya aliran modal dari pasar-pasar yang baru tumbuh ke sektor yang lebih aman, investasi portofolio mengalami perubahan arah dan pasar-pasar saham mengalami penurunan nilai di Asia Timur.
"Perkiraan pertumbuhan menunjukkan bahwa 38 juta jiwa di Asia Timur yang berkembang akan bergerak ke luar dari kemiskinan pada akhir tahun 2011. Kami memiliki kekhawatiran akan potensi dampak situasi ekonomi global terhadap mereka yang lemah di wilayah tersebut,karena upaya pengentasan kemiskinan dapat terhambat oleh peristiwa-peristiwa seperti lonjakan harga bahan pangan secara tiba-tiba, bersama-sama dengan perlambatan pertumbuhan pendapatan," ungkap Bert Hofman, Chief Economist Bank Dunia untuk Wilayah Asia Timur dan Pasifik pada hari Senin, (21/11).
Dampak banjir di beberapa negara juga tampaknya akan mempengaruhi pertumbuhan tahun ini. Sementara perkiraan kerusakan belum sepenuhnya dihitung, pertumbuhan PDB Thailand sendiri untuk tahun 2011 telah direvisi turun menjadi 2,4% karena meluasnya banjir.
Hilangnya produksi dirasakan di seluruh wilayah, karena dampak bencana itu menyebar melalui mata rantai industri. Walau pembangunan kembali pasca bencana banjir di tahun 2012 akan memberi kontribusi kepada pertumbuhan, pemulihan produksi ke tingkat sebelum bencana di wilayah itu akan bergantung kepada kuatnya permintaan global akan mobil dan barang-barang elektronik.
Di Indonesia sendiri merujuk pada laporan keuangan di triwulan ekonominya pada bulan Oktober tampak adanya penurunan pasar finansial secara menyeluruh. Hal ini jelas menandakan memang gejolak di pasar dunia turut berdampak juga di Indonesia.
Membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain baik dalam periode yang sama atau berbeda di tahun sebelumnya maka untuk tahun 2012 harga komoditas di Indonesia masih sulit untuk diprediksi. Tidak akan banyak berbeda apa yang akan terjadi pada tahun mendatang dibandingkan tahun 2011.
Terlebih lagi kondisi ekonomi Indonesia dipandang oleh Bank Dunia masih cukup kondusif dan positif tahun 2012 sehingga kalaupun terjadi gejolak ekonomi maka tidak akan bergejolak secara berlebihan di pasar keuangan Indonesia. Hal ini juga turut diprediksi bahwa tingkat inflasi tahun 2012 di Indonesia masih akan tetap sama dan tidak akan mengalani kenaikan yang signifikan sehingga ekonomi Indonesia masih tetap aman musim depan.
"Pemerintahan dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengembalikan fokus kepada reformasi yang akan meningkatkan pertumbuhan jangka menengah dan panjang. Investasi yang lebih tinggi untuk infrastruktur, pendidikan, dan sistem jaminan sosial dapat membantu peningkatan produktivitas negara dan pergeseran kepada produksi dengan nilai tambah yang lebih tinggi," ungkap Ekaterina Vostroknutova, Ekonom Senior Bank Dunia pada hari Senin, (22/11).
No comments:
Post a Comment