| Rabu, 14 September 2011 19:52 WIB |
Pada akhir perdagangan hari Rabu sore ini (14/09) rupiah mengalami penurunan lanjutan terhadap rival utamanya dolar AS. Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke level Rp8.700 masih dipicu dari krisis utang kawasan Eropa yang terus berlanjut. Nilai tukar mata uang rupiah yang diperdagangkan antarbank di Jakarta, Rabu sore, terkoreksi senilai 75 poin menjadi Rp8.705 per dolar AS dibanding hari sebelumnya Rp8.630. Seiring dengan belum kondusifnya krisis dikawasan global serta data AS yang masih negatif memicu arus modal keluar dari pasar saham dan obligasi Indonesia sehingga mata uang dalam negeri tertekan. Melemahnya rupiah terjadi akibat hindar risiko karena kekhawatiran mengenai krisis utang Eropa dan kondisi ekonomi AS. Meski demikian rupiah yang berada pada posisi Rp8.700 saat ini masih dalam kondisi yang stabil seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang masih positif. Pergerakan negatif rupiah masih mengikuti sentimen eksternal dibandingkan kondisi didalam negeri. Isu Yunani gagal bayar masih teruc mencuat dan semakin berkembang mengkawatirkan menyusul kemungkinan pemotongan peringkat tiga bank besar di Perancis oleh Moody's akibat kepemilikan obligasi Yunani yang cukup besar dalam porsi asetnya. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini tercatat bahwa mata uang rupiah bergerak melemah harganya menjadi Rp8.730 dibanding pada harga hari sebelumnya Rp8.622. |
Berita Forex | Berita Saham | Berita Ekonomi | Ekonomi Indonesia
September 15, 2011
Rupiah Ditutup Melemah 75 Poin oleh Tekanan Faktor Eksternal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment