August 7, 2011

Rupiah Turut Diserang Aksi Jual Panik, Minggu Ini Ditutup Anjlok


Jumat, 05 Agustus 2011 20:00 WIB

(Vibiznews - Economy) - Pada akhir perdagangan hari ini bursa saham yang anjlok tajam turut menyeret anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (05/08). Pasar modal tampak mengalami tekanan, rupiah pun turut terlibas. Mata uang RI ini harus rela melemah hingga kembali ke level Rp8.500-an.

Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), pada akhir perdagangan minggu ini melemah ke Rp8.538 per USD dibandingkan dengan periode perdagangan sebelumnya yang ada di level Rp8.483 per USD.

Menurut yahoofinance, rupiah juga anjlok ke Rp8.562 per USD, dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.537-Rp8.587 per USD. Kondisi ekonomi yang tak menentu ini membuat dolar juga melemah ata sejumlah mata uang utama dunia. Alhasil, euro menguat ke USD1,4148 per euro dan pounds juga menguat ke USD1,6296 per pound.

Tekanan luar biasa datang dari sentimen pasar AS sedang negatif. Data-data ekonomi AS dalam seminggu terakhir ini mengecewakan pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terpangkas 200 poin (-4,86%) ke level Rp3.921,64. Sentimen negatif dari bursa global serta regional. Kehawatiran yang begitu dalam mengenai perekonomian Amerika dan Eropa membuat investor mencari alat investasi yang lebih aman. Dengan total transakasi sebanyak 20juta lot atau senilai Rp9,9 triliun, asing tercatat net sell sebayak Rp1.231 miliar. IHSG sempat terjun ke level terendah pada harga Rp3.866,71.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting berpendapat bahwa pergerakan anjloknya rupiah ini sebagian besar merupakan imbas dari tekanan luar pasar. Kondisi ekonomi makro dalam negeri yang  masih baik diperkirakan akan mampu menahan aagar penurunan rupiah tidak berlanjut terlalu tajam.

sumber : www.vibiznews.com

No comments: