Menteri Kesejahteraan Italia, Elsa Fornero bahkan meneteskan air matanya dan tak sanggup menyelesaikan kalimatnya saat mengumumkan perombakan pensiun yang berimplikasi pada berkurangnya pendapatan para pensiunan.
Awalnya, pengumuman rencana pengetatan anggaran disampaikan oleh PM Monti usai sidang kabinet yang semula dijadwalkan berlangsung Senin (5/12/2011), namun dipercepat untuk segera difinalisasi sebelum pembukaan perdagangan di awal pekan yang sangat krusial untuk Eropa.
"Keputusan ini akan menyelamatkan Italia," ujar Perdana Menteri Italia Mario Monti dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP, Senin (5/12/2011).
Salah satu poin dari rencana pengetatan itu adalah perombakan sistem pensiun. Usia minimum pensiunan bagi wanita juga akan dinaikkan mulai tahun depan, sementara jumlah tahun pembayaran dana pensiun kaum pria juga akan dinaikkan. Usia pensiun untuk pria dan wanita akan menjadi 66 tahun pada 2019.
"Kita harus... dan itu membawa banyak efek psikologis... untuk...," ujar Fornero sambil menangis tanpa bisa menyelesaikan kalimatnya.
PM Monti pun akhirnya menyelesaikan kalimat tersebut, dengan menambahkan kata 'pengorbanan' yang tidak bisa dikatakan oleh Fornero.
Dalam kesempatan tersebut, PM Monti meminta semua pihak mau berkorban untuk mencegah resesi yang mengancam negara tersebut. Ia pun memberi contoh dengan tidak menerima gajinya sebagai perdana menteri dan menteri ekonomi.
Rencana pengetatan anggaran dan juga penggerakan ekonomi secara total mencapai 30 miliar euro atau sekitar US$ 40,3 miliar. Selain sistem pensiun, pengetatan anggaran juga dilakukan melalui kenaikan pajak dan memangkas belanja pemerintah.
Semua itu dilakukan untuk mencegah kebangkrutan yang membayangi negara terbesar ketiga di Eropa itu. Seperti diketahui, Italia terancam mengalami resesi dengan kontraksi ekonomi sebesar 0,4-0,5% di tahun 2012.
No comments:
Post a Comment