November 3, 2011

Rupiah Masih Negatif oleh Kekhawatiran Referendum Yunani

Kamis, 03 November 2011 18:25 WIB

(Vibiznews – Index) – Pada penutupan perdagangan di pasar spot antarbank Jakarta sore hari ini nilai tukar rupiah mengalami pelemahan yang cukup signifikan (03/11). Di Kamis sore ini turunnya rupiah terjadi karena pertumbuhan ekonomi AS kuartal tiga yang membaik telah memicu dolar AS menguat sehingga rupiah kembali tertekan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta berada pada 8.960 per dolar AS, melemah 25 poin dibanding posisi hari sebelumnya 8.935.

Data AS itu memperkecil peluang adanya pelonggaran kuantitatif lanjutan, setidaknya untuk saat ini. Belanja rumah tangga AS meningkat dan pertumbuhan secara keseluruhan sedikit menguat, telah sedikit memberikan dorongan bagi dollar AS.

Masalah hutang Yunani yang masih belum juga terselesaikan menekan sentimen pasar. Meski demikian, diduga bank sentral telah melakukan penjualan mata uang sekitar 30 juta dolar AS untuk menjaga mata uang tidak menembus level psikologis pada kisaran 9.000.

Rencana referendum yang diusulkan oleh PM Yunani George Papandreau selain membingungkan juga mengkawatirkan apa yang terjadi di Yunani.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis sore ini tercatat mata uang rupiah melemah terhadap dolar AS menjadi 8.983 dibanding pada hari sebelumnya 8.975.

Lihat Analisis Vibiz Research

No comments: