September 4, 2011

Pasar AS & Eropa Lesu Akibat Krisis Utang

Rabu, 31 Agustus 2011 19:53 WIB

 
Pemerintah menyatakan tidak mau bergantung kepada pasar ekspor di AS dan Eropa yang saat ini ekonominya sedang lesu akibat krisis utang. Saat ini Indonesia tengah menggenjot ekspor ke Benua Hitam Afrika.

Demikian disampaikan oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu ketika ditemui di kediaman Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (31/8/2011).


"Tahun ini ekspor ditargetkan naik 15%, tahun depan juga sama. Kita akan lakukan diversifikasi kita lihat prospek pasar ekspor di Asia bagus. Tahun ini kita juga sasar ke Afrika," jelas Mari.

Dikatakan Mari, untuk pasar ekspor di Asia, pemerintah mengkhawatirkan adanya perlambatan ekonomi di China dan India. "Jadi kita pantau terus kondisi perekonomian, kiatnya adalah diversifikasi," imbuh Mari.

Untuk Afrika, alasan pemerintah memilih Benua Hitam tersebut adalah karena kondisi pertumbuhan ekonomi di Afrika sangat tinggi. Negara-negara di Afrika yang selama ini menjadi sasaran pemerintah antara lain adalah Angola dan Nigeria.

"Produk-produk ekspor ke Afrika saat ini ada beberapa seperti kelapa sawit, lalu ada juga produk-produk konsumsi seperti makanan, obat-obatan dan bahkan otomotif," papar Mari.

Selain itu, pemerintah juga sedang menggenjot ekspor jasa konstruksi ke Afrika. "Kita sudah pernah masuk seperti Lybia dan Algeria. Karena mereka (Afrika) lagi membangun sehingga kita harus lebih gencar dan insentif," tukasnya.

Sebelumnya Mari pernah mengatakan berjanji akan untuk gencar melakukan perdagangan dengan negara-negara di Afrika. Hal ini untuk mencapai target total ekspor sebesar US$ 200 miliar tahun ini.

Juru Bicara Bank Indonesia (BI) Difi Johansyah pernah mengatakan, Indonesia mengurangi ketergantungan ekspor ke negara-negara maju. Upaya pemerintah yang melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor dengan mengedepankan negara-negara emerging Asia, seperti China dan India, membuat komposisi pangsa ekspor negara-negara maju sedikit menurun dalam beberapa tahun belakangan.

BI menyampaikan, pangsa ekspor beberapa negara tujuan utama seperti Jepang, Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan. Pangsa pasar Jepang turun dari 16,3% di 2009 menjadi 15,5% pada semester I-2011. Uni Eropa tercatat turun dari 11,4% pada 2009, menjadi 10,7% pada semester I-2011. AS turun dari 9% menjadi 8,6%.

Sementara porsi negara emerging AS meningkat, seperti China dari 9,7% naik menjadi 10,3%. India pun demikian, naik dari 6,3% menjadi 6,8%, Thailand naik dari 2,7% menjadi 3,3%, sedangkan Malaysia naik dari 5,8% menjadi 6,1%.

BI mencatat Neraca pembayaran Indonesia (NPI) meningkat pada kuartal II-2011 menjadi US$ 11,88 miliar, dibanding kuartal I-2011 sebesar US$ 7,67 miliar. Adapun total ekspor dalam NPI tercatat sebesar US$ 51,46 miliar pada kuartal dua, naik dibanding kuartal satu sebesar US$ 45,82 miliar.

Sementara impor juga mengalami kenaikkan dari US$ 37,13 miliar di kuartal I-2011 menjadi US$ 41,73 miliar di kuartal II-2011.

Dari jumlah tersebut, tercatat untuk nonmigas sendiri tercatat surplus US$ 10,64 miliar, naik dari kuartal sebelumnya sebesar US$ 8,63 miliar.

No comments: