Senin, 19 September 2011 14.58 WIB
Ancaman semakin bobroknya sektor fiskal di negara-negara Eropa semakin meningkat termasuk didalamnya pembengkakan defisit anggaran Inggris.
Prakiraan The Financial Times menunjukkan adanya defisit struktural pada periode anggaran 2011-2012 sekitar 12 milyar Poundsterling atau lebih tinggi 25% dari estimasi sebelumnya.
Perkembangan tersebut diperkirakan dapat menyebabkan lemahnya efektivitas strategi pengurangan defisit yang tengah dijalankan sekarang dan dapat berlanjut ke pemerintahan berikutnya.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa Poundsterling Inggris terpantau bergerak melemah sekitar - 0.24% terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valuta asing hari ini.
Sementara itu kurs jual Poundsterling dengan rate Bank Indonesia berada pada kisaran Rp. 13892.93/GBP dan kurs beli sekitar Rp. 13751.27/GBP.
No comments:
Post a Comment